10/20/12 ~ E.F.R SITE !?!
cbox



My.Google My.Facebook My.Twitter

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Kamera Canon

Canon EOS M merupakan kamera mirrorless yang menggunakan sensor CMOS berukuran 18MP dengan format APS-C. Sensor tersebut sangat mirip dengan sensor pada Canon EOS 650D bedanya yaitu pada mount lens yang digunakan. Lalu bagaimana bisa kamera sekecil ini bisa menggunakan ukuran sensor besar dengan lensa yang dapat diganti ? Jawabannya adalah dengan mereduksi kedalaman dari flange pada Canon M sehingga lebih kecil dari DSLR kamera, hal ini mungkin terjadi karena tidak adanya mirror pada bodi kamera. Oleh sebab itu ketiadaan mirror tersebut menjadi asal usul nama dari Mirrorless camera

Canon juga telah meluncurkan dua varian EF-M Lens yang dibuat untukCanon EOS M yaitu EF-M 18-55mm f/3.5-5.6 IS STM dan EF-M 22mm f/2.0 STM. Lensa berukuran 18-55mm merupakan yang paling populer atau banyak digunakan sebagai lensa standar bawaan kamera dslr. Terbuat dari bahan berkualitas tinggi terasa seperti metal dengan campuran plastik yang kokoh. Sedangkan versi EF-M 22mm f/2.0 ditujukan bagi fotografer yang benar – benar sangat antusias terhadap dunia fotografi. Kebanyakan pengguna saat ini memang fokus pada lensa dengan aperture lebar dan fokus yang panjang.

 Canon juga memberikan aksesoris berupa adaptor EOS EF-M memungkinkan lensa EF dan EF-S dapat digunakan pada Canon EOS M seperti layaknya kamera DSLR canon yang lain. Sama seperti APSC Canon DSLR format, Canon EOS M memiliki pembesaran 1.6 x panjang fokus, sehingga lensa 18-55mm dapat menghasilkan gambar setara dengan lensa 28,8 – 88 mm sedangkan optik 22 mm setara dengan lensa 35mm.
Canon Serius menggarap pasar mirrorless
Seperti yang disampaikan oleh petinggi Canon Inggris David Parry, Canon EOS M ditujukan untuk mengisir pangsa pasar baru dimana kini setiap orang membutuhkan sebuah kamera kompak dengan kemampuan lebih bahkan menyerupai kemampuan DSLR kamera. Saat ini semua membutuhkan yang namanya alat perekam gambar tentunya dengan kualitas gambar lebih baik. Bahkan harga dan biaya perawatan kerap kali dikesampingkan hanya untuk meladeni hobi fotografi yang memang tergolong mahal.




Walau ditujukan untuk kelas pemula, nyatanya Canon EOS M memiliki fitur yang dibutuhkan oleh fotografer berpengalaman. Dibekali dengan kemampuan Aperture, Shutter speed, dan Exposure manual yang mumpuni. Masih ditambah lagi dengan koleksi berbagai scene mode dan Scene Intelligent Auto mode, dimana mode ini dapat memilih dan menyesuaikan diri secara otomatis.


Walaupun mungkin ditujukan untuk pemula, Canon EOS M memiliki sedikit wajar untuk menawarkan fotografer berpengalaman juga, karena memiliki teman Aperture penggemar ‘Prioritas, Prioritas Bidik dan mode Exposure Manual, selain koleksi scene mode dan Intelligent Scene Auto mode, yang secara otomatis memilih mode scene yang sesuai.
Fitur Canon EOS M
Didalam EOS M telah ditambahkan dengan 22,3 x 14.9mm CMOS sensor dan prosesor DIGIC 5 sama seperti pada Canon EOS 650 D dan memberikan berbagai pilihan sensitifitas ISO mulai 100 – 12,800 dapat diperluas hingga ISO 25.600.



Sayangnya meski dibekali dengan sensor dan prosesor sama, Canon EOS M tidak bisa menjepret gambar secara terus menerus pada tingkat maksimum seperti pada Canon EOS 650D. Menurut info yang kami dapat hanya mampu menyemburkan tenaga pada 4.3 fps bukan 5fps. Hal ini mungkin disebabkan karena Canon M tidak memiliki mirror seperti pada kamera kompak sehingga kecepatan shottingnya tidak secepat DSLR.


Harga Canon EOS M

  • $799,99 dengan lensa 22mm
  • € 849 dengan lensa 18-55mm
  • € 1049 dengan 18-55mm + lensa 22mm
  • € 979 dengan lensa 22mm + EF adaptor
Tersedia juga dalam berbagai pilihan warna seperti hitam, silver, dan merah marun.






Istilah Dan Fakta Tentang Lensa Kamera

Bagian paling utama dari sebuah sistem pada kamera adalah lensa. Kualitas hasil foto yang dibuat oleh kamera terlebih dahulu ditentukan oleh faktor lensa yang baik, barulah selebihnya diolah oleh sensor dan sistem prosesor gambar pada kamera. Sayangnya saat seseorang menilai baik tidaknya sebuah kamera, faktor lensa justru jadi unsur yang sering terlewatkan, seakan-akan tiap lensa pada kamera adalah sama saja. Seseorang akan lebih cenderung mengejar resolusi yang tinggi, kemampuan ISO tinggi dan sebagainya daripada mencari tahu seberapa baik lensa yang terdapat pada sebuah kamera. Tidak salah memang, karena resolusi adalah faktor yang bisa mengangkat gengsi sebuah kamera, dan jadi hal pertama yang selalu ditanya oleh setiap orang yang melihat kamera kita. Namun setidaknya, dengan mengenal bagaimana lensa yang baik dan apa saja keterbatasannya, kita bisa lebih mengerti kemampuan dari kamera yang kita miliki.



Berikut adalah istilah-istilah yang sering digunakan saat kita membahas soal lensa pada kamera :
  • Panjang fokal (focal length) : Menentukan bidang gambar yang dapat diambil oleh kamera. Untuk mengambil bidang gambar yang luas dan lebar, lensa yang digunakan adalah lensa wide (dibawah 35mm). Untuk mendapat gambar dengan sudut pandang normal digunakan lensa normal (sekitar 50mm) dan untuk keperluan mengambil gambar yang jauh diperlukan lensa tele (diatas 100mm). Bila lensa hanya memiliki satu jarak fokal saja disebut lensa fix (tetap), sementara bila fokal lensa bisa berubah disebut lensa zoom. Kemampuan zoom lensa diukur dengan membandingkan tele maksimum terhadap wide maksimum, contoh bila lensa zoom dengan spesifikasi panjang fokal wide 28mm dan tele 280mm, maka disebut dengan lensa zoom 10x (atau 280 dibagi 28). 
  • Kecepatan lensa (lens speed) : Tiap lensa memiliki diafragma yang bertugas mengatur banyaknya cahaya yang bisa melewati lensa. Diafragma bisa membesar dan mengecil sesuai nilai aperture yang ditentukan, dinyatakan dengan nilai f. Untuk memudahkan, ingatlah bahwa bukaan besar memiliki nilai f kecil, dan sebaliknya (bukaan kecil punya nilai f besar). Jadi f/3.5 adalah lebih besar dari f/8. Semakin besar bukaan lensa, semakin banyak cahaya yang bisa dimasukkan melalui lensa, dan memungkinkan pemakaian shutter pada kamera yang semakin cepat. Tiap lensa memiliki bukaan maksimum yang berbeda-beda, bisa amat besar (f/1.4) hingga yang lebih kecil (f/4). Oleh karena itu lensa yang memiliki bukaan besar disebut lensa cepat (bisa memakai shutter cepat) dan lensa yang bukaan labih kecil disebut lensa lambat, karena umumnya sering memaksa kamera memakai shutter yang lebih lambat. 
  • Ketajaman lensa (sharpness) : Menjadi faktor penentu dari hasil foto yang baik, biasanya tidak ada ukuran pasti soal ketajaman, namun dengan melihat hasil uji dari review kamera/lensa terhadap test chart, bisa diketahui ketajaman sebuah lensa. Lensa yang baik idealnya haruslah memberi ketajaman yang seragam pada seluruh bidang gambar, baik di tengah ataupun di tepi/sudut. Demikian pula ketajaman pada lensa zoom, idealnya harus tetap tajam baik pada saat wide atapun saat tele maksimum. 
  • Distorsi lensa (lensa distortion) : Adalah suatu fenomena penyimpangan optik yang tidak bisa dihindari karena lensa akan cenderung membengkokkan bidang gambar yang lurus, utamanya saat posisi wide atau tele. Distorsi saat wide biasa disebut barrel distortion (garis lurus menjadi melengkung keluar) dan disaat tele disebut pincushion (garis lurus menjadi melengkung ke dalam). Namun lensa masa kini telah dilengkapi dengan elemen lensa khusus untuk mengurangi cacat lensa yang mungkin terjadi. Istilah lain yang biasa dipakai dalam menilai lensa adalah vignetting, purple fringing, lens flare, dan bokeh. 
 
Sedangkan yang ini adalah fakta soal lensa :
  • Lensa memiliki banyak elemen di dalamnya. Semakin banyak elemen, jalur lintasan cahaya akan makin rumit dan cenderung menurunkan kualitas dan ketajaman lensa. Maka itu tidak ada dalam sejarah lensa zoom bisa menyamai ketajaman lensa fix, karena banyaknya elemen yang dimiliki sebuah lensa zoom.
  • Lensa wide akan selalu mengalami penyimpangan/distorsi. Untuk itu jangan paksakan memakai lensa wide untuk memotret wajah orang, karena nanti akan tampak bulat dan gendut. Juga hindari memakai lensa wide untuk memotret garis yang lurus. 
  • Ketajaman lensa tidak selalu sama. Ketajaman lensa akan berkurang saat diafragma dibuka maksimal atau dikecilkan minimal (efek difraksi lensa). Lensa zoom pun akan mengalami penurunan ketajaman saat dipakai di posisi tele. Untuk mendapat ketajaman terbaik, gunakan panjang fokal wide hingga normal, dan gunakan nilai diafragma tengah-tengah (sweet spot) sekitar f/5.6 hingga f/8. Bagian tengah lensa selalu lebih tajam dari bagian tepi / sudut. Lensa yang baik memiliki ketajaman yang masih lumayan baik di sudutnya, dan lensa yang buruk akan mengalami penurunan ketajaman yang parah di bagian sudutnya, istilahnya corner bluriness. 
  • Bukaan diafragma maksimal pada lensa zoom bisa berubah. Demi menghindari desain lensa yang rumit, kebanyakan lensa zoom memiliki ciri bukaan diafragma maksimal akan berbeda pada panjang fokal yang berbeda. Perhatikan tulisan pada lensa, contohnya lensa 35-105mm f/2.8-4.5 artinya “pada posisi wide 35mm, bukaan maksimalnya adalah f/2.8, sementara pada posisi tele maksimum 105mm, bukaan maksimalnya turun hingga f/4.5“ 
  • Lensa super zoom banyak mengalami kompromi. Awalnya tidak ada lensa yang memiliki rentang fokal ekstrim, yang bisa mengakomodir kebutuhan sangat wide hingga sangat tele dalam sebuah lensa. Namun kebutuhan pasar dan persaingan antar merk akhirnya menjadikan produsen terpaksa membuat lensa yang serba-bisa (sapujagad) hingga saat ini ada kamera yang lensanya 36x zoom. Lensa semacam ini banyak kompromi terhadap kualitas dan ketajaman, demi memenuhi ambisi mendapat rentang fokal yang panjang. 

Kelebihan dan Kelamahan kamera DSLR





Kelebihan/keunggulan Kamera DSLR 

1. Lebih Fleksibilitas 

Keuntungan yang paling penting dari DSLR adalah fleksibilitas untuk pertukaran berbagai jenis lensa. Ada lebih dari berbagai macam lensa tersedia yang dapat digunakan dengan kamera digital SLR. Mereka semua fungsi juga lebih yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan foto yang luar biasa. Jika Anda ingin menangkap landscape gunung, kemudian pilih lensa ultra wide. Demikian pula, jika Anda ingin fokus pada subjek dan pada saat yang sama mengabaikan latar belakang, Anda harus memilih lensa tele. Misalkan Anda perlu fokus pada objek kecil, maka lensa makroadalah yang ideal. Juga mencatat ada banyak jenis lensa untuk DSLR selain lensa yang telah disebutkan.

2. Kualitas Gambar Lebih Baik

Anda yakin akan kualitas gambar lebih baik ketika menggunakan kamera digital single-lens refleks. Bila dibandingkan dengan kamera digital, DSLR akan menghasilkan gambar yang lebih baik bahkan jika keduanya memiliki jumlah yang sama mega-pixel nya. Ini lebih jelas dengan kamera DSLR memiliki kepekaan cahaya yang lebih tinggi.

3. Kinerja Yang Lebih Baik

Dibandingkan dengan camdig biasa, kamera DSLR memiliki kinerja lebih baik dalam hal autofocus cepat, penundaan rana yang lebih pendek, kapasitas memori lebih besar dan respons yang cepat saat syuting berkesinambungan. Selain itu, kamera digital SLR memiliki fungsi lebih dari titik dan menembak kamera. Sebagai contoh, sebagian dari tombol-tombol yang mudah dioperasikan dengan menggunakan jempol dan telunjuk. Jangan bingung karena banyak tombol yang tersedia di DSLR karena yang paling penting mudah ditekan bukan akses menu.

3. Gampang Upgradable

DSLR ini dapat digunakan selama bertahun-tahun tanpa mendapatkan ketinggalan jaman karena dapat dengan mudah diupgrade. Banyak aksesori yang tersedia untuk upgrade di toko kamera banyak secara lokal dan luar negeri. Ada banyak aksesoris kilatan yang sangat kuat, dapat diandalkan dan mudah dioperasikan, pemancar nirkabel dan perangkat remote untuk memicu Anda untuk mengambil ekspedisi fotografi ke tingkat yang berbeda.

Kelemahan/kekurangan Kamera DSLR

Anda harus tahu kelemahan atau keterbatasan kamera DSLR. Seperti yang Anda sudah tahu, DSLR lebih besar dan lebih berat dari camdig biasa atau pocket. dan orang yang baru untuk fotografi akan merasa sulit untuk mengoperasikan DSLR langsung. Dia harus mendapatkan dibiasakan atau praktek menggunakan operasi berbagai DSLR.

Selain itu, orang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus mengoperasikan banyak tombol. Akhirnya, investasi pada kamera DSLR yang mahal, dengan demikian memiliki DSLR diluar jangkauan bagi banyak orang. Setelah membaca artikel ini, Anda akan tahu apa keuntungan dari kerugian dari kamera digital SLR. Pada poin ini, Anda dapat memutuskan  kamera yang yang benar untuk Anda.

Jika Anda mampu dengan SLR digital, kepuasan Anda dijamin sambil mengasah keterampilan fotografi Anda. untuk itu juga merupakan cara yang baik untuk mempertajam keterampilan fotografi Anda.